Chereads / Terjerat Cinta P / Chapter 1 - Bab 1

Terjerat Cinta P

🇮🇩Hayurapuji_17
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bab 1

Arlan Yudha Pratama, lelaki berusia 29 tahun ini sering mengalami mimpi basah bersama dengan wanita-wanita cantik di sekelilingnya. Tidak heran sebab di usianya yang hampir menginjak kepala tiga ini, dia tidak pernah sekalipun berhubungan dengan wanita. Prinsip dia melakukan hal intim seperti itu saat dinyatakan sudah halal.

Malam ini rasanya mimpi itu seperti nyata. Dia bergulat beberapa kali bersama dengan wanita yang bisa dia tebak wanita itu sudah ahli dalam ranjang.

Arlan menyangka dirinya kini masih berada dalam mimpi itu. Dia ingin mengucapkan terima kasih pada wanita yang sudah memuaskan dirinya di dalam mimpi.

"Kau hebat, Sayang. Terima kasih!"

"Bagaimana? Apa kau suka Din, kita sudah tidak melakukan hal ini selama dua tahun."

"Aku sangat suka. Kamu benar-benar hebat, meskipun ini adalah mimpi." Arlan merangkul pinggang wanita itu lalu menelusuri hingga sampai bawah. Tumpukan daging tebal itu sangat nyaman digenggam olehnya.

Meskipun mimpi?

Din?

Arlan dan wanita itu terdiam beberapa saat mereka saling berpikir apa maksud dari kata itu. Hingga selanjutnya sang wanita menendang Arlan lalu menyalakan lampu.

Keduanya berteriak histeris.

Fay Larissa Sambora, seorang wanita cantik keturunan tionghoa, pemilik perusahaan Sambora grup, baru saja pulang dari luar negeri. Kerinduan pada sang kekasih selama dua tahun ini dia bendung begitu lama. Apa lagi hubungan ranjang yang dulu selalu mereka lakukan, tapi sekarang kenapa bukan Dino Prayoga yang berada di dalam hotel ini? Justru lelaki yang sama sekali bukan tipenya.

"Heh, kamu siapa? Kenapa kamu ada di sini?" bentak wanita yang sering disapa Fay.

Fay benar-benar kesal. Dia tidak terima, sebagai seorang wanita yang perfeksionis dikagumi banyak pria kini tidur dengan seorang lelaki badut, lihatlah wajahnya yang sok polos dan badannya tidak kekar sama sekali.

Arlan dengan tubuh polos kini berdiri menatap Fay dengan tatapan nyalang. Membuat Fay mau tidak mau menutup kedua bola matanya hingga dia lupa kain yang menutupi bagian dadanya sejak tadi dia pegang langsung merosot.

"Heh, pakai bajumu! Apa kamu tidak malu?" ucap Fay lagi dengan nada tinggi.

Arlan yang masih bingung dengan kejadian yang baru saja dia alami kini berusaha menyadarkan dirinya. Setelah menatap wanita yang tidak tahu asal mulanya ini dia langsung menatap ke sekeliling. Sebuah ruangan yang sangat mewah dengan perlengkapan lengkap tidak seperti di rumahnya.

Arlan mengingat-ingat lagi sebelum kejadian ini terjadi. Saat itu dia ingin menghampiri sang adik yang dibawa oleh kekasihnya memasuki sebuah klub mewah di salah satu sudut ibu kota. Namun, setelah dirinya bertemu dengan sang adik dia diberikan minuman oleh seseorang yang katanya bisa membuat dirinya kuat. Setelah itu dia sama sekali tidak ingat apa pun.

"Di mana adikku?" Pertanyaan itu kini keluar dari mulut Arlan membuat Fay tercengah dibalik kedua tangan yang kini menutupi wajahnya.

"Hai Nona, kenapa kamu menutup matamu tapi bagian dada milikmu terbuka?" ucap Arlan kembali.

Mendengar ucapan Arlan. Fay dengan refleks langsung menutupi kedua bagian dadanya yang terbuka. Namun, kini dia menjadi salah tingkah saat dirinya menutupi kedua bagian dadanya justru matanya melihat milik Arlan yang sedang bergelantungan. Meskipun sering berhubungan dengan lawan jenis, tapi entah mengapa saat Fay melihat pusat Arlan, dia benar-benar malu.

"Heh, sudah aku bilang kamu gunakan pakaianmu." Fay langsung membelakangi Arlan.

Seketika itu Arlan langsung mengambil pakaian yang sudah berceceran di lantai lalu memakainya kembali.

"Sudah selesai belum? Jika sudah segera pergi dari ruangan ini jangan pernah menampakan mukamu kembali di hadapanku!" ujar Fay tanpa melihat wajah Arlan.

Kekesalan Fay kini bertambah dua kali lipat saat dirinya ingat sang kekasih. Fay berharap lelaki yang berada di ruang ini segera pergi agar dirinya bisa segera menghubungi Dino guna meminta penjelasan dari sang kekasih.

Sementara itu Arlan sama sekali tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Fay. Bukankah sebagai seorang wanita jika dia sudah ditiduri oleh seorang lelaki harusnya meminta pertanggungjawaban? Tapi ini Fay justru sebaliknya dia memintanya untuk pergi dan jangan pernah muncul di hadapannya. Bukankah ini gila?

"Nona, kenapa kamu berbicara seperti itu? Bukankah Kamu harusnya meminta pertanggungjawaban dariku karena sudah tidur denganmu? Tapi sebelumnya aku minta maaf aku menyangka tadi adalah sebuah mimpi yang seperti aku alami setiap hari. Aku tidak menyangka jika ini sebuah kenyataan, tapi aku berjanji kepadamu aku akan bertanggung jawab dan aku akan menikah denganmu," papar Arlan dengan lantang dia akan menunjukkan sikap gentlenya.

Fay tercengang mendengar ucapan dari Arlan, dirinya tidak menyangka lelaki itu justru berani ingin menikah dengannya. Apakah dia hidup di abad 90-an hingga melakukan perbuatan seperti ini harus langsung bertanggung jawab?

"Tidak perlu aku memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai dan aku akan menikah dengannya!" jawab Fay berbohong.

Fay dan Dion, pasangan bebas anti menikah. Bagi mereka saling percaya dan bisa hidup saling melengkapi tanpa adanya sebuah ikatan akan lebih baik.

"Jika seperti itu aku akan menjelaskan pada kekasihmu, tentang semua yang sudah terjadi. Tidak baik sebuah pernikahan yang saling memiliki rahasia," ungkap Arlan.

Fay menggelengkan kepalanya, dengan kesal dia langsung mencari ponselnya. Dia membuka aplikasi masa kini untuk menghubungi sang kekasih.

Namun, sayangnya saat dia membuka aplikasi itu dia mendapatkan pesan dari Dino.

[Fay, Sayang. Aku meminta maaf, aku harus pergi untuk menangani bisnis ayahku. Kamu tahu kan bisnis ini sangat penting dalam karirku. Oh, ya aku sudah mempersiapkan seorang lelaki yang masih perjaka untukmu. Aku harap kamu senang dengan hadiah yang aku berikan]

Setelah membaca pesan itu, wajah Fay menjadi merah padam. Apakah sang kekasih menganggap dia wanita murahan hingga diberikan seorang lelaki bayaran?

"Tunggu, berapa uang yang kamu terima dari pacarku?" tanya Fay.

Fay berniat untuk membayar dia sepuluh kali lipat dan akan dia kirimkan bukti pembayaran itu pada Dion.

"Uang? Apa maksud wanita ini? Apa dia berpikir aku bisa berada di sini karena aku menjual keperjakaanku, seperti di dalam film-film?" batin Arlan.

"Hei, kenapa kamu diam? katakan saja kamu dibayar berapa. Aku akan menambahi, anggap saja itu sebuah penghargaan!" ujar Fay yang langsung menyadarkan Arlan.

"Nona, saya tidak pernah dibayar dan saya juga tidak tahu kenapa saya ada di sini. Tapi saya berjanji pada Anda, Nona. jika saya akan bertanggung jawab," ucap Arlan kembali.

"Sudah saya katakan, saya tidak butuh pertanggungjawaban Anda, Tuan. Lebih baik ada katakan saja. Berapa ratus ribu pacar saya membayar Anda yang tidak berpengalaman dalam ranjang ini?" sergah Fay kembali.

Arlan mengepalkan tangannya, kali ini harga dirinya benar-benar diinjak-injak.

Sementara Fay terus melihat Arlan yang masih terdiam seperti patung. Wanita itu langsung mengambil tasnya, dia akan memberikan satu cek kosong agar lelaki itu puas dan segera pergi.