Sore itu di sebuah Komplek perumahan, terlihat salah satu rumah membuka garasinya, Seorang Pria membuka pintu mobil dan memasukan anak balita yang sedang terlelap. Ketika tubuhnya menyentuh kursi, balita itu sedikit terusik dan merengek lalu pria itu mengusap usap kepalanya dan membuatnya nyaman kembali ke alam bawah sadarnya. Pria itu bergegas memasukan barang barang bawaannya dan lekas menyalakan mesin mobil, setelah itu dia membuka gerbang dan melajukan mobilnya keluar pekarangan rumahnya,
Langit saat itu sudah mulai meredup di temani awan awan yang menghitam dan sesekali ada gemuruh guntur yang seakan menandakan serbuan air mata langit akan segera hadir. Pria yang sedang dalam mobil itu melajukan mobilnya dengan penuh kemantapan hati. Dia tidak lagi menegok apa yang sudah mobilnya lewati atau sekedar melihat spion mobilnya hingga dia keluar menjauh dari Komplek perumahan itu.
"Tuhan, Saya Yakin ini adalah hal terbaik untuk saya dan Dia"
**
Sebuah Taksi berhenti didepan rumah yang pria dan balita itu tinggalkan, keluar seorang wanita cantik dengan pakaian rapi formal dari dalam taksi tersebut. dia membuka gerbang dan mulai melangkahkan kakinya ke dalam pekarangan rumah. sesekali ia melihat sekeliling, tak lama ia menyentuh gagang pintu untuk membukanya namun ternyata terkunci. untung saja dia membawa kunci cadangannya dan membuatnya berhasil masuk. dia mulai duduk di sofa dan mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada seseorang.
"Zi kamu dimana? kamu pergi sama mila ko ga ajak aku?"
pesan itu terlihat hanya centang 1, tidak ada tanda tanda bahwa pemilik ponsel disebrang sana sedang online.
"kebiasaan, selalu tidak online." keluh wanita itu
akhirnya wanita itu memutuskan untuk masuk ke kamar dan mengambil pakaian ganti, tubuhnya sudah sangat lepek kelelahan karena hiruk pikuk kesehariannya. dia ingin berendam atau hanya sekedar mandi di bawah shower.
saat dia masuk, dia melirik meja disamping tempat tidurnya, terdapat secarik kertas berwarna kuning.
badannya langsung terasa tak bertulang dan semakin lemah ketika dia membaca isi tulisan dalam kertas tersebut.
"Nov Hiduplah Dengan Bahagia. Aku dan Mila Pamit"
"Roziiiiiiiii," teriak wanita itu
"Kembalikan Milaaaaaaaaaa" suaranya parau dan mulai berkucuran airmata.
dia bergegas mengambil ponselnya lalu menghubungi lagi nomor Rozi, tapi tidak bisa tersambung sama sekali.
Wajah Novi terlihat panik dan mulai Frustasi. bagaimana tidak, anak semata wayangnya dibawa oleh suaminya untuk pergi dan tidak ada pesan untuk kembali.
Novi menghubungi semua orang yg bisa di hubungi termasuk mertua dan ipar iparnya. semua hanya menjawab
"Kami belum dapat kabar apa apa dari Rozi"
"Rozi sudah tidak berkabar darilama"
"Rozi tidak ada kesini"
Novi menangis sejadi jadinya ketika semua orang tidak bisa memberikan informasi kemana anak dan suaminya pergi.
"Roziiiiiiii... Kenapa Kamu Jahat sekali sama sayaaaaaaaaa"