Chereads / FuckYourBacot / Chapter 36 - Argumen Setengah Dewa

Chapter 36 - Argumen Setengah Dewa

Tepatnya dini hari, aku senang sekali.

Siapapun dan perihal apapun, yang mengundang atau menarikku ikut masuk dalam obrolan setengah dewa.

Sungguh, sangat aayik. Seperti melihat pertunjukan kera yang dipelihara untuk dipertontonkan kelucuannya. Padahal, kera itu pun hebat.

Tak mengerti bahasa manusia, tapi bisa mengetahui apa yang dimaksud pawangnya.

Dini hari, mulutku rasanya malas bergerak.

Karena, tema dan isinya selalu itu-itu saja. Kalau misal temanya memang sama, setidaknya ada manufer atau inovasi, seperti alur sinetron atau cerita novel.

Dan, hanya ada nada-nada preman yang diulang-ulang tiap bahasan menuju kesuatu titik.

Ketika topik berganti, akumerasa asyik.

Bahkan menggelitik.

Tadi itu bicara tentang barang ol-shop yang jelas tak masuk logika. Dengan lantangnya ia mengajak mulutku ikut serta.

Lantas, kujawab mudah sambil tertawa.

Dan seperti biasa, lelaki yang pintar itu dengan ciri khasnya "tak mau dibantah" Dan tetap bertahan dengan jawabannya.

Tanpa ingim berlaku sombong, sebelum lelaki itu ikut-ikutan, akulebih dulu telah menelusuri. Dan dengan kebijaksanaannya tak mau dikritik, ia meninggikan volume dan terus saja memutar balik fakta. Supaya apa? Supaya argumennya tak DIBANTAH dan tak boleh di kritik.

Lalu, kusikapi dengan santai sambil bicara "sebelum anda melihat olshop yang konyol tersebut, saya dan beberapa teman saya pernah membuktikan bahwa hal itu bodoh dan omong kosong. Kenapa saya bisa kritik diawal? Karena saya sudah membuktikan dengan fakta. Lalu, apakah anda sudah pernah? Dan terbukti ada fakta bukti nyata? Sudah pernah beli dan membuktikannya sendiri tentang gadget seperti itu langsung? Sedangkan anda baru melihat. Tapi teman saya adalah faktanya, dan saya telah membuktikannya sendiri"

Dan langsung saja manusia pintar itu terdiam dan terbungkam mulutnya. Begitulah cara mematahkan seorang yang takabur dengan argumen setengah dewa.

Dan, kalian akan dapat makna,norma dan nilai yang terkandung pada cerita di atas setelah membacanya perlahan hingga akhir paragraf ini