"Persetan dengan kesopanan, Kau yang tidak menghormati Ibunda, Lionel! Apa Kau pikir sopan mengurung Ibunda yang masih menjadi Ratu disini? Bahkan kedudukan beliau lebih tinggi darimu," ucap Rachel dengan nada tinggi.
Kebenciannya pada kakaknya membuncah, sikap lelaki itu tidak bisa dimaafkan lagi.
"Ck, tetapi Kau lohat sendiri sekarang semua hanya tunduk padaku, 'kan?" seringai Putra Mahkota pada Rachel.
Mendengarnya, Rachel membelalak, betapa picik pikiran lelaki ini. Meskipun salah dan kalah, Ia selalu berkilah dan melarikan pembicaraan ke topik lain. Lionel sama sekali bukanlah anak yang cerdas, Ia hanya memiliki keistimewaan sebagai putra mahkota.
Dalam hidupnya tidak ada yang berani mengkritiknya kecuali ayahanda dan ibunda saja. Itupun pada akhirnya mereka berdua dilawan. Bahkan dengan bengisnya lelaki itu meracuni ayahanda secara sembunyi-sembunyi. Kini Ia mengurung ibundanya sendiri.