"Yang Mulia, apa tidak sebaiknya kita kembali ke istana saja?" tanya pengawal dengan suara terengah-engah.
"Tidak, aku sudah diusir oleh semua orang tidak terkecuali ayahanda. Biarkan kakakku bisa merangkak menuju singgasananya tanpa takut akan keberadaanku," Pangeran Cuon kembali menyatakan tekadnya.
"Tapi Yang Mulia tidak melakukan kesalahan apapun," ujar pengawal.
"Benar, tapi nyatanya semua orang khawatir kepadaku sampai kakakku sendiri memfitnahku. Istana bukan lagi tempat yang tepat untukku, aku tidak akan pernah kembali kesana lagi kecuali jika ibunda yang memintaku," Pangeran Cuon sama sekali tidak menoleh pada pengawal.
Sesampainya di Hutan Ancala Tunggal, mereka berhenti dan menyantap bekal terakhirnya. Semua bekal sudah habis tanpa tersisa sedikitpun. Pangeran Cuon kembali berbicara kepada pengawalnya yang juga baru selesai menyantap makanannya.