"Saya mengerti, Yang Mulia," Pangeran Cuon pun kembali mengangguk.
Putra Mahkota berlenggang tanpa berbicara apapun lagi, Pangeran Cuon hanya tertawa di dalam hati pada tingkah lelaki muda yang dielu-elukan seluruh penghuni istana. Putra sulung Yang Mulia Raja dari pernikahannya dengan Ratu sudah dinobatkan sebagai Putra Mahkota sejak balita, namun sampai sekarang masih saja cemburu pada dirinya.
Bukan tanpa alasan Putra Mahkota mencemburui Pangeran Cuon, semua rakyat bahkan tahu bahwa Pangeran Cuon jauh lebih unggul dari pada Putra Mahkota. Jika pemilihan jabatan putra mahkota dilaksanakan berdasarkan prestasi dan pemungutan suara, mungkin Pangeran Cuon lah yang akan terpilih. Namun pemilihan jabatan putra mahkota ditentukan berdasarkan garis keturunan.
"Selamat pagi, Pangeran," pengawal yang menjaga pintu kamar ibundanya menyapanya dengan tegas.