Setelah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit dengan vonis keracunan makanan, Rachel pun akhirnya dibolehkan untuk pulang. Ia meluncur ke rumahnya menggunakan taxi setelah mengurus biaya Rumah Sakit. Para pelayannya membantunya membawakan barang dan memapahnya memasuki rumah.
"Nona, maafkan saya waktu itu lalai karena tidak mendampingi Nona membuat jamu. Saya barutahu pas Nona sudah masuk Rumah sakit," ucap pelayannya.
"Tidak apa-apa, ini salahku. Mereka juga sudah cukup menolongku," jawab Rachel.
Ini memang salahnya, tidak ada siapapun yang terlibat disini bahkan pelayannya sekalipun.
Baru saja Ia merebahkan badannya di sofa ruang tamu, pintu masuknya sudah diketuk dari luar.
"Siapa sih, perasaan aku tidak membuat jadwal pertemuan," batin Rachel sembari meringkuk di sofa.
"Apakah perlu dibuka, Nona?"
"Hmm." Rachel menggumam singkat sembari mengangguk. Lelaki tua itupun masuk setelah mengucapkan terima kasih ke pelayan.