"Dobrak gerbangnya! Dobrak gerbangnya!" Suara teriakan orang-orang bersahut-sahutan.
Mereka pun bersama-sama mendorong pintu gerbang kediaman Selena yang terkunci dari dalam. Dalam sekali dobrak, pintu gerbang itupun roboh. Rombongan yang terdiri dari orang-orang yang telah mendengar pengumuman, bahwa Selena adalah seorang buron istana pun beramai-ramai mendatangi rumahnya. Mereka menangkap wanita itu meski tidak diberi upah apa-apa, tetapi jika beruntung mereka akan mendapatkan jatah makan siang gratis dari istana yang menunya sangat mahal.
Pintu rumah yang sangat megah itupun rusak. Lantainya yang dilapisi karpet lembut menjadi kotor karena terinjak-injak oleh ratusan orang yang menyerbunya. Teriakan memanggil nama wanita itu saling bersahut-sahutan.
"Selena ... Selena! Keluar, Kau!"
"Dewi Pelacur, keluar Kau!"