Rachel menyantap makanannya dengan tenang namun di saat yang sama Ia juga tengah memikirkan seribu cara untuk menghindar dari kurungan Putra Bungsu Dewa Langit. Ia harus memiliki keberanian untuk kabur dan melawan perbuatan tidak terpuji sosok yang semestinya dihormati oleh makhluk bumi.
Dengan tekad yang bulat, Rachel berdiri dari duduknya dan berlari menuju pintu yang masih terbuka. Namun detik itu juga pintu langsung tertutup. Rachel terkejut bukan kepalang karena Ia hanya berdiri di depan pintu yang menjulang tinggi di atasnya. Tanpa pertimbangan lebih lama lagi Ia pun kembali berlari menuju jendela-jendela yang mengelilingi ruang makan, berharap bisa memanjat dan keluar dari sana. Namun seperti sebelumnya, daun-daun jendela itu juga langsung tertutup dengan sendirinya.
"Aku belum mengizinkanmu pergi dari sini, Putri Emas," Venus menyeringai.