Danique mengerutkan dahi saat tatapannya bertemu dengan lelaki itu. Robert mengenakan kemeja hitam, jambang dan kumisnya yang beruban sudah dirapikan, begitu pula dengan rambutnya. Dari arah yang berbeda, putri duyung turun dari taxi dan langsung melangkah mendekatinya.
"Apa yang kalian lakukan?" Danique mengomel kepada semuanya.
"Melayat, kami sengaja datang secara terpisah supaya tidak aneh," jawab Robert yang juga melalui koneksi pikirannya.
"Tetap saja kalian aneh," decak Danique.
Kematian kakek sangat membuatnya merasa terpukul, Ia kehilangan figur orang tua yang selama ini melindunginya. Kakeklah yang tidak ragu membelanya ketika Ia dihujani cemoohan karena bisnisnya belum juga melejit sampai sekarang. Sepupu-sepupu yang lain termasuk Michael memang sudah melebihi Danique, mereka berhasil mengembangkan bisnis sampai London dan juga New York. Sedangkan Ia masih berkutat di satu perusahaan saja, itupun perusahaan yang diberikan oleh kakeknya.
