Marina terkejut saat tiba-tiba Danique menyentakkan tangannya begitu saja sesampainya di kamar kakeknya. Lelaki itu memencet bel pemanggil dokter di sisi kamar. Tidak hanya Marina yang terkejut, anak cucu yang lain yang juga menunggui kakek juga terkejut.
"Danique, apa yang Kau lakukan?" tegur Mrs. Van Berend melihat apa yang dilakukan oleh anaknya.
Danique tidak menjawab, namun alat perekam detak jantung yang menjawabnya. Detik demi detik bunyi dari alat itu semakin intens, menandakan bahwa denyut jantung kakek semakin melemah. Orang-orang yang awalnya mencibir Danique, kini berubah panik. Sedangkan lelaki itu hanya berdiri kaku di sisi ranjang kakeknya.
Dokter dan beberapa asistennya datang dan menangani kakek, semua orang menunggu dengan penuh harap. Sementara disana, bunyi alat rekam detak jantung itu terus berbunyi bertalu-talu, membuat hati yang mendengarnya merasa ngilu. Detik demi detik terasa sangat lama, mereka menunggu bunyi itu berhenti.