"Tinggal nunggu dipanggil saja ya," kata Wili melapor. Dia segera duduk di samping Jeni guna menemaninya.
Mereka duduk bersama berdampingan menunggu antrian. Beruntung kebagian nomor antrian ke tujuh sehingga tidak terlalu lama menunggu.
Melihat ke kanan dan ke kiri, depan ruang poli kandungan itu tampak dipenuhi oleh ibu-ibu yang tengah hami. Sepertinya mereka juga akan periksa kandungan. Namun rupanya hanya beberapa orang saja yang beruntung di antara puluhan ibu-ibu yang mengantri.
Beberapa ibu-ibu yang lainnya datang sendiri-sendiri tanpa ditemani suaminya. Tentu Jeni semakin merasa beruntung karena suaminya benar-benar menyempatkan waktu untuk menemaninya sehingga ia tak sendirian.
Salah satu ibu muda usia sekitar tiga puluhan tampak menyapa dengan ramah, "Mba periksa kandungan juga?" Wanita yang duduk tepat di samping kiri Jeni menyapa dengan ramah sambil melebarkan senyuman.
Jeni mengangguk lalu tersenyum pula. Tentu dia akan sangat ramah saat orang lain ramah kepadanya.