Sebenarnya Jeni tak dapat tidur nyenyak di malam ini. Entah kenapa kebohongan Wili malam ini telah mengganggu pikirannya. Dia bahkan merasa kalau keanehan Wili malam ini cukup mengganggu pikirannya.
'Apa yang sebenarnya tengah disembunyikan oleh suamiku?' Jeni terus saja bertanya-tanya dalam hatinya. Ia masih merasa heran saat Wili tengah meminta Roy untuk mencari Yudi.
Jeni berusaha memejamkan mata di malam ini walau terasa sulit. Ia masih ingat dengan rencana besok yang akan bertemu dengan Yudi.
Kelopak mata wanita berbulu mata lentik itu akhirnya menutup sendiri saat malam telah larut.
"Maafkan aku, Jeni. Maafkan aku!"
"Jeni, jangan pergi! Maafkan aku!"
Suara bariton memecah gendang telinganya Jeni yang baru beberapa jam saya tertidur lelap.
Jeni terbangun dari tidurnya. Ia melirik ke samping pada posisi suaminya.
Wili tengah memekik memanggip nama Jeni meminta maaf. Berbicara sendiri sementata kelopak matanya tampak masih tertutup rapat.