"Kemasi barang-barang kamu dan jangan kembali lagi ke kantor saya!" Sindi berbicara dengan tegas saat Wili hendak masuk ke dalam ruangan kantornya pagi itu.
Padahal, pagi-pagi sekali Wili sudah berangkat dari rumahnya yang ada di Bogor. Pemandangan yang cukup mengejutkan kedua pasang manik Wili saat ruangannya telah di isi oleh wanita paruh baya yang tak lain adalah mamahnya senrdiri.
Tak ada kabar sebelumnya. Bahkan Roy yang selama ini selalu membantu Wili terasa sulit dihubungi dan tak ada kabarnya dari kemarin.
Wili tercengang saat mamahnya bicara seperti itu. Dia mematung dengan gemuruh di dalam isi dadanya. Jantung berdetak kencang saat mamahnya melayangkan tatapan nyalang kepadanya bagai bukan Sindi yang seperti biasa dia kenal.
"Mamah!" ucap Wili yang masih saja tercengang karena terkejut.
