"Apa maksudnya teman Papah tadi, Wil? Jangan katakan lagi kalau yang dia maksud adalah Wili handoko. Dia teman Papah yang tahu betul nama lengkap kamu dari lahir!" Sindi bertanya penuh penegasan membuat Wili semakin gelisah kebingungan.
Tatapan Sindi kali ini benar-benar membuat Wili tegang. Harus jawab apa dia kali ini. Lelaki sahabat almarhum Azhari tadi tak bisa diatur seperti Lelih yang mata duitan. Lelaki tadi bahkan satu level dengan keluarga Azhari. Bahkan yang membuat Wili tak bisa mengelak adalah karena lelaki tadi hapal betul dengan keluarga Azhari dan tak mungkin salah dalam berkata.
"Jawab, Wili!" tekan Sindi dengan sedikit menaikan nada suaranya. Tatapannya tak bisa berpaling ke arah yang lain, terlebih saat Wili hanya diam dan belum juga menjawab pertanyaannya.
"Mengapa teman Papah tadi mengucapkan selamat pernikahan sama kamu? Apa yang kamu sembunyikan di belakang, Mamah?" Lagi-lagi Sindi menekan kembali saat Wili masih diam dalam kegelisahannya.