"Iya, Jeni. Kamu kemana saja sih? Saya telephone kamu sudah berkali-kali," tanya Wili sedikit menurunkan nada suaranya, lebih pelan dan terdengar lembut.
"Saya sedang memberasihkan kolam renang. Handphone saya dikamar, jadi saya tidak tahu berdering apa tidaknya," jawab Jeni dengan ekpresi datar.
"Ya pantas saja. Lagian kamu ngapain sih bersihin kolam renang segala. Ada Mery yang bisa melakukan itu." Wili berkata sedikit menggerutu.
"Iya ini rumah suami aku. Aku harus merawatnya. Bukankah itu yang pernah kamu tegaskan?" balas Jeni mengindir Wili.
Rupanya, masih melekat saja ucapan Wili yang telah menyakitkan perasaannya.
"Ya sudah, Jen. Saya sedang tidak mau berdebat tentang itu." Wili mengakhiri percakapan. Rasanya dia tidak mau menambah berdebatan karena terasa pusing mendengarnya.
"Hmm, ya sudah. Ada apa memangnya?" Jeni bertanya basa-basi. Padahal rasanya tidak begitu penasaran dengan tujuan Wili menelephone.
"Saya akan pulang sore ini," kata Wili mengabarkan.
