Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Jeni sudah bangun dan mulai mengerjakan tugasnya awalnya. Saat ia sudah sampai di lantai satu, suara cempreng terdengar mengejutkan memanggil namanya.
"Nona Jeni!" panggil Mery yang baru saja bertemu dengan Jeni. Mery sudah berkeliling mencari Jeni namun tak ia temukan karena rupanya Jeni baru saja turun dari lantai tiga.
"Iya, Mery. Kamu bikin saya kaget saja. Untung jantung saya masih berpungsi dengan baik," sahut Jeni seraya menoleh ke arah Mery yang yang tengah berdiri di sampingnya.
"Nona Jeni kenapa tidak membangunkan saya? Semalam saya tidur terlalu pulas sampai bangun kesiangan begini. Maafkan saya ya, Non," ucap Mery memasang wajah memelasnya karena merasa bersalah setelah membiarkan Jeni bersih-bersih di lantai tiga sendirian.
