Saat ini Jeni telah berada di dalam kamar kostannya. Dia tampak berdiri di dekat jendela kamarnya dengan menatap ke arah luar kamar.
Betapa Jeni tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini tanpa Karin. Ada pun papahnya yang masih hidup, tak terlihat rasa cinta dan kasih sayang di pelupuk matanya. Jordi hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri. Sementara Jeni saat ini hidup sendirian. Sampai kapan pun Jeni bertekad tak akan sudi hidup bersama keluarga baru papahnya yang tak lain adalah kekuarga Jeremi. Bukan apa-apa, Jeni tak ingin kalau Jeremi mengetahui semuanya. Lelaki itu terlalu baik untuk Jeni sakiti. Jeni bahkan berhutang nyawa kepadanya.
Dada Jeni terasa bergemuruh panas manakala semua kebusukan Jordi kembali menari-nari dalam pikirannya.