Tak lama setelah Rafael pergi, Tias segera bangkit dari tempat duduknya. Dia lalu mendekati Luna yang tampak sedang meladeni beberapa kerabatnya bicara.
"Luna, ayo kita bicara sebentar."
Luna menghentikan pembicaraannya, lalu segera bangkit dari tempat duduknya. Lantas tanpa curiga mengikuti Tias yang langsung mengajaknya menuju arah tangga darurat. Meninggalkan kerabat Tias lainnya yang tampak tak ambil pusing dan lanjut mengobrol.
Namun rasanya mulai aneh karena Tias seperti ingin mencari tempat yang terlalu tersembunyi walaupun keadaannya begitu sepi karena sekarang sudah jam setengah empat pagi. Lihatlah bagaimana dia membuka pintu menuju tangga darurat, lalu menutupnya lagi walaupun dengan tidak terlalu rapat.
"Ada apa, Tante—"
"Ini semua pasti gara-gara kamu kan, Luna? Jangan bilang Gino down karena kamu. Karena kamu pasti menunjukkan kemesraan dengan mengundang Tuan Muda Rafael seperti itu?"