Lagi. Bukan seperti Rafael tidak tahu atau tidak menduganya, namun entah kenapa tetap berhasil membuatnya kecewa. Dari awal dia tahu kalau Luna akan seperti ini. Namun kenapa dia masih belum bisa menerimanya saat keluar dari bibir Luna sendiri.
Sehingga itu sebabnya sorot matanya menjadi lebih gelap menahan marah, memandang Luna yang kini telah memalingkan wajah darinya. Di mana jelas terlihat kalau dia pun menyadari ekspresi kemarahan di wajah Rafael.
'Tenang, Raf. Kamu harus tenang. Kamu masih perlu mengajaknya bicara dengan semua ini, sehingga kamu perlu menjaga mood agar tetap baik. Kamu perlu menjaga ritme pembicaraan ini agar tetap mengalir.'