Rafael kembali kehabisan kata-kata. Benar, bukan? Ini sesuai dengan prediksinya dari awal. Kalau Luna memang tidak akan mungkin bisa percaya begitu saja dengan kata-kata saja. Bahkan juga bukti yang ada sekarang sangatlah lemah dan mudah untuk dibantah. Sehingga tak akan mungkin dipercayai oleh perempuan ini.
Sehingga itu sebabnya… sampai sekarang saja, semua ini terapung tanpa kejelasan sama sekali. Diungkapkan juga percuma, sebab Luna tak akan mempercayainya.
"Kenapa kamu diam saja sekarang? Kamu jawablah pertanyaanku. Kalau memang Gino bersalah… tunjukkan buktinya padaku. Kalau tidak berhentilah terus bersikap seakan aku hanya berhati keras dalam hal ini. Karena di mataku pun kamu juga sama. Kamu berhati keras karena terus membenci Gino, walau kamu tak pernah bilang alasannya."
Rafael masih memikirkannya. Dia masih diam saja.
"Kenapa sekarang? Kamu beneran sudah tak punya hal untuk berdebat denganku atau… kamu memang hanya tak ingin meladeniku dan keras dengan pemikiran kamu?"