Namun Dylan tampak tak juga sadar ataupun jera. Pria itu malah menyeringai melihat kemarahan di wajah Rafael. Tampaknya masih saja berusaha untuk memancinfg kemarahan adik sepupunya itu agar meledak sekalian. Sebab hal itu mungkin dapat menguntungkannya.
"Aku kan sudah bilang kalau aku tak tahu apa-apa. Jadi sebaiknya kamu berhenti menanyakan hal ini, Raf. Kenapa kamu malah marah kepadaku seperti ini? Ketika bukan aku yang membuatnya berlutut seperti itu? Bukan aku yang mengancamnya. Sehingga bukankah menurutmu… kamu sedang melampiaskan kemarahan kamu kepada orang yang salah?"