Bima.
021XXXXX23
Itulah yang tampil di layar ponsel yang kebetulan terletak bersebelahan. Di mana ponsel sang Tuan Muda dan sang asisten pribadi tadi berdering di saat bersamaan.
"Kita selesaikan dulu makan siangnya. Nanti kita hubungi mereka," kata Rafael tak lama kemudian.
Luna mengangguk patuh. "Baik, Tuan Muda."
Keduanya sama-sama membisukan suara ponsel mereka masing-masing.
"Tapi Bima… kenapa dia menghubungimu? Apa ada masalah?" tanya Luna sambil melirik pria di depannya lagi.
"Hm…." Rafael tampak sempat bingung harus menjawab apa, sebelum kemudian berkata, "Entahlah. Bisa jadi cuman bertanya kabar… atau dia tahu perkembangan kasus kematian kedua orang tuaku. Kebetulan aku pernah minta padanya untuk memperhatikan kalau dia tahu sesuatu."