Sambil membuka pintu balkon agar dapat menikmati angin dari lautan yang berembus, Luna dan Rafael kini tidur-tiduran di atas ranjang yang berada di kamar itu. Luna duduk di kepala tempat tidur dengan Rafael yang berbaring. Pria itu meletakkan kepalanya di paha Luna untuk dijadikan bantal. Sehingga gadis itu juga dapat membelainya.
"Cuacanya sangat cerah, Luna. Tidakkah kamu ingin bermain di tepian pantai? Kamu bilang di sini kita bisa berkeliling dengan bermain sepeda, serta bisa memancing atau sekadar menyewa perahu juga. Aroma seafood yang tercium sangat enak saat kita baru sampai tadi, berasal dari restoran yang tak jauh dari sini. Apa kita ke sana saja?"
"Apa Tuan Muda ingin ke sana?" Luna bertanya dengan nada lesu. "Kalau memang Anda mau ke sana, ayo... saya akan ikut Anda. Saya akan lakukan apapun yang Anda inginkan."
Pria itu memutar tubuh dan kepalanya. Sehingga dia bisa menatap wajah sang asisten pribadi.