Luna menyuruhnya untuk menahan diri lagi. Padahal Rafael sudah sangat penasaran dengan seseorang bernama Edwin yang ternyata adalah sepupu Gino. Parahnya dia harus tahu ini dari orang seperti Dylan dibandingkan Luna?
Rafael masih ragu. "Tapi Luna—"
"Sudahlah, Rafael. Aku bilang kita bisa membahasnya nanti. Sekarang kamu kerja dulu. Kamu kan harus ke Raftech. Aku tak mau kamu dipermalukan lagi di rapat laporan bulanan. Kamu harus lebih gigih, sehingga kamu bisa membuktikan kalau ucapan mereka itu salah."
Sebanyak apapun Rafael merasa penasaran dan ingin tahu, namun dia benar harus bekerja lebih keras. Ada pekerjaan penting yang menunggunya. Apalagi karena dia akan membalikkan keadaan di rapat selanjutnya.
"Baiklah. Kalau begitu… nanti kamu harus memberitahukan padaku di rumah." Rafael memutuskan begitu. "Kamu pasti capek dan bosan menunggu rapat hari ini. Masuklah ke ruangan kamu."
"Baik, Tuan Muda. Terima kasih."
***
"Argh, kenapa harus terpotong di saat yang penting sih?"