Rafael mengajak Luna untuk makan malam di tengah perjalanan sebagai penutup dari liburan singkat mereka hari ini. Setelah mengobrol sejenak sambil menyantapnya, mereka pun akhirnya kembali ke Jakarta lagi.
Kedatangan mereka disambut oleh para Asisten Rumah Tangga yang berada di rumah. Keduanya menolak segala tawaran yang diberikan, lalu langsung lanjut ke kamar. Di sinilah kembali perasaan kurang nyaman itu memenuhi dada mereka lagi. Saat mereka disambut pulang oleh beberapa pigura besar bergambar foto kedua orang tua Rafael di segala sudut rumah.
'Lagi-lagi aku menjadi merasa bersalah. Walau seberapa kuatpun kucoba untuk peduli, namun aku tak bisa. Kedua orang tua Rafael pasti sungguh mengutukku di atas sana.'
'Ma, Pa, apa kalian marah padaku? Maafkan aku. Tapi... setelah perbuatan kalian padanya maka kali ini cobalah untuk mengalah. Mungkin ini adalah cara terbaik untuk minta maaf padanya setelah semua yang kalian lakukan dulu.'