'Tampan.'
Hal itu terbesit di kepala Luna saat melihat pria itu keluar dari pintu kamarnya. Yang kemudian menjadi lebih sempurna saat mata mereka bertemu. Pria itu kembali sukses membuatnya merasakan debaran tak biasa di dadanya.
"O-Oh, Tuan Muda? Anda sudah siap?"
Rafael berhenti memandanginya setelah mengatakan hal itu. Bersamaan dengan Luna yang akhirnya juga kembali pada kesadarannya. Saat dia kembali diingatkan untuk tak pernah melupakan misi awalnya untuk kembali berhadapan dengan pria ini.
"Hm. Ayo kita pergi sekarang. Jangan membuang waktu."
Namun di luar dugaan reaksi Rafael sangatlah dingin dari biasanya. Pria itu terus memasang wajah datar tanpa ekspresi, sebelum mengalihkan pandanganya dari Luna. Lalu berjalan lebih awal menuju anak-anak tangga yang menghubungkan ke lantai satu.
Luna dapat merasakan sinyal dari semua itu. Dari tindak-tanduk yang baru Tuan Muda tunjukkan barusan.