"T-Tapi... tapi takutnya itu menyebar dan merusak kredibilitas Anda sebagai Presiden Direktur yang baru."
Di tengah kebingungan dan mengaburnya akal sehat di kepalanya saat didekap dengan begitu erat, Luna mengatakan hal itu. Dia masih berusaha bertahan dari gempuran perasaan yang dia rasakan akibat perlakuan Rafael padanya.
Namun pria itu tak mendengar. Dia malah semakin mendekapnya dengan erat.
"Kredibilitas hanya akan kutunjukkan dalam bentuk hasil, kan sudah kubilang? Aku tak akan mengubah diri hingga bahkan kepribadianku hanya untuk cari muka. Kini aku tak bisa membuktikannya, namun sekitar beberapa bulan lagi mereka tidak akan bisa berkata-kata lagi. Saat aku akan membuat perusahaan ini lebih maju dan sukses di bawah kekuasaanku," katanya datar namun penuh ambisi.
"T-Tapi tetap saja, pintu di luar tidak terkunci. Anda juga perlu bekerja."
