"Malam ini aku tidur di sini ya?"
Luna kembali kaget dengan perkataan pria itu. Lagi-lagi ucapannya tak terduga.
Maksudnya, tentu saja ini akan terjadi. Luna setuju menjadi 'budak' pria ini agar mendapat bayaran yang besar setiap bulannya, serta juga Rafael mengosongkan lantai dua ini hanya untuk mereka. Namun walau begitu bukankah ini terlalu terburu-buru?
"T-Tuan Muda, maaf, bukannya saya menolak. Tapi... ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dulu sebelum itu. Besok kan adalah hari yang sangat penting untuk Anda sebagai hari pertama Anda menjabat di Abra Group? Sehingga besok Anda tidak boleh terlambat bangun dan harus terlihat segar. Selain itu juga... hm... hm... Anda ingat perjanjian kita, kan? Kita harus melakukan semua ini dengan aman agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan," katanya terbata-bata.
"Huh, memangnya Bibi tadi tidak menjelaskan itu kepadamu? Padahal sudah kusuruh untuk mengatakannya dengan lengkap."
Luna memiringkan wajahnya. "A-Apa maksud Anda?"