Sebenarnya Luna pun merasa aneh. Saat pertama kali Rafael datang ke sini dan bilang ingin mengakrabkan diri dengan kedua orang tuanya, gadis itu merasa sedikit sangsi. Sebab kepribadian Rafael begitu berbeda dengan cara hidup mereka. Takutnya malah menimbulkan kecanggungan dan ketidaknyamanan untuk semua pihak.
Namun Luna berubah pikiran dalam tempo yang cukup cepat. Siapa menyangka Rafael mampu melebur dengan baik dengan kedua orang tuanya? Sikapnya yang sulit dekat dengan orang lain, malah melebur dengan cepat. Dia bahkan terlihat lebih mudah untuk mendekatkan diri dengan Bapaknya bila dibandingkan dengan Gino dulu.
'Bahkan aku tak tahu kalau Rafael bisa bermain catur. Sejak kapan? Apakah dia sempat mempelajarinya dulu? Karena anehnya itu tak sesuai dengan kepribadiannya selama ini.'