Setelah terlibat basa-basi yang cukup lama, Rafael akhirnya bisa meninggalkan tempat itu. Membawa kemenangan yang sejak awal ingin dia persembahkan kepada mendiang orang tuanya. Yaitu status sebagai CEO Abra Group yang baru, meneruskannya nanti ke generasi keturunan keluarga Abraham lainnya.
Rafael langsung meninggalkan tempat itu. Sebab dia akan mulai bekerja di sana pada hari senin depan, sehingga dia perlu mempersiapkan beberapa hal tentang kepindahannya. Termasuk juga pengalihan pimpinan dirinya menuju calon terpilih yang akan menempati nantinya.
"Kita selanjutnya ke mana, Tuan Muda?" tanya Dave yang duduk di samping sopir.
"Raftech. Kita urus beberapa hal di sana," sahut sang CEO dengan cepat.
"Baik, Tuan Muda."
Mobil pun akhirnya melaju meninggalkan tempat itu. Rafael tampak langsung memeriksa ponselnya. Dia berpikir untuk kembali menghubungi Luna demi mengetahui keberadaannya. Sekalian juga untuk membunuh bosan dalam perjalan menuju Raftech ini.
Namun….
"Tuan Muda?"
