Chapter 20 - 20

Setelah kepergian Sonya Mike lebih memilih berdiam diri di kamar karena di kamar inilah dia dapat mengenang semuanya tentang Sonya tempat dimana mereka selalu bercerita sebelum tidur, memberikan kehangatan satu sama lain, mengungkapkan isi hati mereka kini semuanya sirna Sonya pergi meninggalkannya begitu sakit hatinya masih tidak terima istri tercintanya harus mengalami siksaan seperti itu sebelum kematiannya. Seharusnya dia tidak semudah itu untuk membunuh Daren seharusnya dia menyiksa nya sampai dia sendiri tidak sanggup untuk hidup.

"Dadd, ayo makan siang dulu".

"Aku tidak selera makan".

"Dadd, mommy pasti sedih jika daddy tidak mau makan".

"Selera makan ku sudah hilang bersama perginya mommy mu".

"Dadd aku tahu kesedihan daddy tapi mommy juga pasti sedih melihat daddy seperti ini, daddy tahu kan jika mommy tidak suka kalau daddy bersedih. Dadd nanti malam aku harus kemana karena sekarang istri dan anakku membutuhkan ku, Daren menyuruh anak buahnya untuk menculik Simon aku harus menyelamatkan anakku".

"Anakmu? Audi?

"Maaf dadd seharusnya aku memberitahu kalian lebih cepat karena sudah beberapa bulan ini aku dan Audi sudah resmi menjadi suami istri dan aku juga sudah mengurus surat perceraian pada cindy".

"Bawa aku bertemu dengan mereka".

"Baiklah dadd".

Bawahan Deon suah mengalahkan mereka sekarang mereka tengah berpencar untuk menemukan tuan muda mereka. Deon berhasil menemukan Simon tapi dia terkejut melihat keadaan ini ternyata memang benar darah seorang mafia sudah mengalir kental di dalamnya bagaimana tidak Simon saat ini sedang merantai wanita yang dulu pernah melakukan pelecehan padanya.

Simon merantai kedua tangannya lalu mensayat-sayat tubuhnya, bahkan dia juga mengobrak-abrik kemaluan wanita itu dengan pisau nya, suara jerit kesakitan wanita itu menggema bukannya kasihan tapi Simon justru lebih semangat lagi untuk menyiksanya inilah balasan karena telah beraninya menculik serta melecehkannya dan yang terakhir Simon merobek dadanya dengan pisau dan terlihat jantungnya diambilnya lalu dilempar nya keluar.

Deon rasanya ingin muntah melihat siksaan yang tuan mudanya lakukan bahkan ini lebih buruk dari tuan nya.

"Bereskan itu!

"Baik tuan muda".

Simon kembali ke rumah besarnya belum juga masuk Audi sudah lebih dulu datang memeluknya dia sangat bersyukur anaknya tidak apa-apa Audi membawa Simon untuk pergi bersihkan diri baru setelahnya makan dan istirahat.

Audi merasa jika anaknya terlihat berbeda karena dari tadi Simon lebih banyak diam menjawab jika ada pertanyaan penting saja, Audi mencari Deon karena sudah pasti Deon tahu apa penyebab Simon seperti ini.

"Baik tuan, saya akan merahasiakan ini dari nyonya".

"Deon? Apa yang ingin kalian rahasiakan dariku? Apa itu telepon dari suamiku? Berikan padaku".

Deon hanya bisa pasrah saja dia tidak berani melawan perintah dari nyonya nya jadi dia memberikan teleponnya.

"Halo, sayang katakan apa yang kalian ketahui dan apa yang kalian sembunyikan dariku!

"Baiklah dear, sebentar lagi aku akan sampai bersama daddy nanti disana akan kujelakan semuanya".

"Baiklah".

Audi segera menemui pelayan di dapur untuk membantunya memasak Audi akan memasak ayam teriyaki kesukaan mertuanya walaupun dalam hatinya masih takut dan merasa bersalah pada mertuanya.

Tak lama pelayan memberitahu jika mobil tuan sudah datang sekarang tuan dan tuan besar sudah berada di ruang tamu. Audi segera menghampirinya untuk memberikan salam belum juga sampai Audi sudah gemetar karena takut.

"Kemari lah dear". Jo mengisyaratkan Audi untuk datang ke pelukannya Jo benar-benar sangat merindukan nya.

"Sudah ada uncle disini".

"Biar saja. Biar Daddy bisa lihat betapa aku merindukanmu dan mencintaimu".

"Selamat datang uncle". kata Audi

"Hm. Jadi kau sudah menikah resmi dengan Jo".

"Iya uncle, maaf.."

"Lalu kenapa kau masih memangku dengan sebutan uncle? Panggil aku daddy seperti Jo".

"Hah? apa?

"Ku rasa kau harus membawanya untuk periksa telinga Jo".

"Dear, Daddy sudah merestui hubungan kita aku sudah menceritakan nya".

"Benarkah? Terima kasih unc.. maksud ku daddy".

"Nyonya makanan sudah siap".

"Baiklah terima kasih. Em daddy, suamiku ayo kita makan dulu aku sudah memasak banyak".

Audi tidak menyangka jika dia sudah mendapatkan restu dari uncle Mike karena setahu nya uncle Mike lah yang menentang keras hubungannya dengan Jonathan tapi sekarang hatinya menjadi lega karena uncle Mike sudah merestuinya.

Sekarang semuanya tengah berkumpul di ruang kerja untuk berbicara mengenai Simon di sini Deon menceritakannya semuanya pada Jonathan spontan saja Audi sempat tidak percaya jika putranya bisa berbuat seperti itu.

"Saya benar tidak menyangka jika tuan muda bisa melakukan itu".

"Bagaimana bisa cucuku menghabisinya sendirian dan apa yang kalian lakukan hanya menonton nya saja! hah!

"Maaf tuan besar, saya datang terlambat karena harus melawan para bawahannya".

"Tidak berguna! untung saja cucuku tidak kenapa-kenapa".

"Dear, tenanglah aku akan memanggil dokter untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak kita".

"Aku hanya tidak ingin dia mewarisi dunia bawahmu".

"Dia laki-laki Audi dia harus tahu pekerjaan daddy-nya dia akan memimpin nya kelak".

"Tapi dadd, jika dia meneruskan dunia bawah maka akan banyak musuh aku tidak ingin putraku dalam bahaya cukup dua kali dia mendapatkan penculikan".

"Kau jangan khawatir menantuku, kau lupa siapa suami mu dia tidak akan membiarkan para tikus itu mendekati cucuku. Aku sendiri yang akan melindungi cucuku dan menjaganya".

"Dear jangan khawatir percaya padaku. Dan kau juga harus tahu siapa dalang dari penculikan Simon dia adalah Daren papa tiri cindy".

"Apa?? paman Daren? Apa alasan nya. Aku tidak menyangka paman bisa melukai anak kecil".

"Karena dia mengincar mu untuk menjadi istrinya. Lalu dia merencanakan menculik Simon agar kau datang menemuinya tapi sebelum dia berangkat dimana Simon di kurung aku sudah lebih dulu membawa kematian padanya".

"Apa dia juga yang menyebabkan kematian aunty Sonya?

"Ya, dia pembunuh nya dan aku yang membunuhnya dengan kedua tanganku".

Audi menjadi semakin cemas karena takut jika sewaktu-waktu musuh dari suami nya menyakiti putranya. Jo memeluknya dari belakang menghirup aroma wangi tubuhnya yang membuat Jo selalu tidak dapat menahan gairahnya, Jo mencium leher belakang tangan meraba bukit kembarnya karena sudah tidak tahan lagi Jo menggendongnya ala bridal style meletakkan perlahan ke kasurnya.

"I want you dear". suara berat Jo

Tanpa menunggu persetujuan Audi lagi Jo sudah meraup bibir merah istrinya lidahnya sudah mengabsen masuk mengobrak-abrik mulutnya lalu ciumannya turun ke leher bermain lama disana meninggalkan jejaknya tangannya bermain di bukit kembar itu menekan serta menghisap pabrik susu itu layaknya seorang bayi yang haus.

"Aaahh,,..sshh..suamiku.. Jonathan".

"Yes, call my name dear.."

Entah sejak kapan Jo melepas semua gaun tidurnya sekarang Audi sudah naked Jo mengangkat kakinya lalu mulai menciuminya dari ujung kaki sampai paha atasnya membuat Audi lepas kendali dia sudah tidak tahan lagi dengan permainan sentuhan jari dan mulut suaminya. Apa lagi saat lidah suaminya mengobrak-abrik ladang nya.

"Ssshh...please...aku tidak tahan lagi".

Audi sudah dikabut gairah dan frustasi saat Jo mempermainkan tombaknya di pintu ladang miliknya. Jo sangat senang bisa melihat wajah frustasi istrinya seperti mendapat energi lebih.

"Aaahh..."

"Dear kau sempit..oouuhh".

Jo mempercepat temponya tentu saja membuat Audi mendesah nikmat sekarang posisinya terbalik Audi yang memimpin permainannya membuat Jo hanya bisa mengerang nikmat.

"Lebih cepat dear..oouuhh".

"Aaahh.."

"Ssshh..aku mau sampai".

"Bersama dear".

"Oouuhh, Audi..."

"Aaahhh...suamiku Jonathan.."

Keduanya kini terbaring sambil memeluk malam ini mereka membagi kehangatan saling memberi kasih sayang. Jo mencium lembut keningnya lalu menyusul Audi ke dalam mimpinya.