Julian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya, setelah dia mengatakan semuanya, beberapa orang ada yang hanya bisa pasrah dan sisanya masih mempertanyakan kenapa dia harus terpilih, sungguh Julian tidak mau mendengarkan hal itu, sebelumnya dia sudah mengatakan untuk bisa menerimanya.
"Julian, aku ingin berbicara denganmu." Ucap sang Bibi, wanita itu menghentikan langkahnya Julian dengan menahan lengannya, dia hanya merasa keberatan dengan salah satu orang, dia sangat tahu jelas dan rasanya Julian harus mendengarkan apa yang di katakan oleh dirinya, walau mungkin pria itu tidak akan mudah mengubah keputusannya.