Satu hari berlalu begitu saja, keduanya menyibukan dirinya dengan hal yang mereka lakukan, apalagi Aurora, dia bahkan tidak keluar dari kamarnya sama sekali, dia memilih untuk tetap berada di kamar hingga waktu yang tidak tahu kapan akan berakhir.
Julian memutuskan untuk menghabiskan waktunya di kebun yang sudah sangat terbengkalai, sejak kematian kakeknya rumah ini hanya menjadi pajangan di tengah hutan, walau kini sudah memiliki nama atas dirinya.
Dirinya enggan untuk menetap di tempat ini, banyak sekali kenangan yang rasanya jika di ingat hanya akan meninggalkan kesedihan di hatinya, jika bukan karena ayahnya dia tidak akan sampai lari ke tempat ini sampai mengajak wanita itu, mungkin terdengar biasa saja tapi sebenarnya Julian tidak mau memiliki hubungan apapun dengan ayahnya, dia tidak membenci, Julian hanya punya alasan kenapa dia tidak mengikuti jejak ayahnya.