Chereads / The Beauty's Revenge / Chapter 2 - Idol

Chapter 2 - Idol

Alder dan Paola langsung disambut para wartawan yang memotret saat sudah sampai di tempat tujuan. Di sisi kanan dan kiri mereka dijaga ketat oleh para pengawal. Alder menggenggam tangan Paola begitu turun dari mobil. 

"Tuan, apakah benar rumor tentang putusnya hubungan Tuan?" tanya Florence.

Alder hanya membalas dengan senyuman saja. Dia bersama Paola berlalu masuk ke dalam hotel dan langsung disambut oleh para pegawai hotel. Mereka menerima welcoming drink dan juga selempang bunga. 

"Tuan, Nona, selamat datang di hotel kami. Saya Ricky selaku manajer akan mendampingi kalian jika membutuhkan sesuatu," kata Ricky.

Mereka sudah tahu yang akan datang adalah Alder sang pengusaha terkenal serta model papan atas. Alder dan Paola terlihat sangat serasi saat bersama, bahkan kamera tidak berhenti menyoroti mereka. Manajer  hotel mendampingi keduanya menuju tempat yang mereka tuju. 

"Meriah sekali sambutannya," kata Alder terkekeh.

"Iya meriah," balas Paola santai.

"Sepertinya kamu sudah terbiasa?" tanya Alder.

"Iya di mana-mana aku selalu disambut seperti itu. Apakah Tuan tidak?" tanya Paola menatap Alder.

"Ya kalau semeriah itu bersama kamu aja. Aku tidak terlalu suka terekspos begitu," jawab Alder.

"Tuan dan Nona, kita sudah sampai," kata Ricky.

Manajer hotel mengantar mereka ke kamar hotel Alder terlebih dahulu.

"Sebentar, Harry. Kamu sudah siapkan kejutannya?" tanya Alder.

"Sudah, Tuan. Ini buket bunganya sama cokelat kesukaan nona," jawab Harry.

Alder mengambil buket bunga dan cokelat yang dibawakan asistennya.

"Benar-benar pria yang suka membuat drama," gumam Paola.

Harry membantu memencet bel. Tidak lama seorang perempuan keluar dengan wajah bantalnya. Dia terkejut melihat Alder bersama seseorang yang paling dia sukai.

"Sayang, apa aku lagi mimpi?" tanya Chelsea membuka matanya lebar.

"Tidak mimpi. Ini aku bawakan kamu model yang kamu sukai," jawab Alder.

"Wah, kamu cantik banget," kata Chelsea.

"Terima kasih, Nona," balas Paola tersenyum ramah.

"Sayang, aku ada sesuatu buat kamu," kata Alder.

"Apa tuh?" tanya Chelsea antusias.

Alder dengan satu kakinya bersujud. Dia memberikan cokelat dan satu buket bunga pada Chelsea.

"Semua drama ini membuat aku mual," gumam Paola mengepalkan tangannya.

"Sayang, ini untuk kamu biar kamu cepat sembuh dan kita bisa jalan-jalan bersama lagi bersama," kata Alder.

"Kamu romantis sekali. Sayang, berdiri," balas Chelsea.

Mereka berpelukan di hadapan semua orang ada di sana.

"Sayang, aku mencintai kamu," kata Alder.

"Sayangku, aku mencintai kamu juga," balas Chelsea.

Paola yang sudah tidak tahan berdeham hingga sepasang kekasih itu melepaskan pelukannya.

"Kita tidak diundang masuk?" tanya Paola.

"Aduh, aku sampai lupa. Ayo masuk," jawab Chelsea bersemangat.

Mereka masuk ke dalam. Chelsea menaruh buket bunga dan cokelat di meja.

"Harry, tolong pesankan minuman untuk kami," perintah Alder.

"Baik, Tuan," balas Harry.

Harry mengambil telepon lalu menelepon layanan kamar.

"Kalian berbicara dulu saja. Aku ada hal penting yang harus dibicarakan sebentar dengan Harry," kata Alder.

"Oke, Sayang. Jangan lama-lama," balas Chelsea.

"Siap," kata Alder.

Alder pergi menuju tempat Harry berada, sedangkan Paola dan Chelsea mulai berbicara berdua.

"Desain baju Nona Chelsea bagus," kata Paola.

"Terima kasih. Jangan panggil aku seperti itu, panggil nama saja. Aku penggemar berat kamu," balas Chelsea tersenyum lebar sambil memegang tangan Paola.

"Kamu sama kekasih kamu sama-sama mau dipanggil nama aja," kata Paola.

"Iya kita mau bisa dekat dengan kamu. Kita teman," balas Chelsea.

"Iya," kata Paola.

"Oh iya, dunia model pasti keras. Banyak saingan," kata Chelsea.

"Bukan hanya di dunia model, tapi di kehidupan ini juga keras. Kita harus berusaha menggapai apa yang kita mau. Semua tidak ada yang serba instan. Lain cerita kalau kita memenangkan lotre, itu hanya perlu memiliki keberuntungan dalam hidup," balas Paola.

"Iya benar kata kamu. Tidak ada yang instan, kecuali kita orang yang sangat beruntung. Maaf boleh aku bertanya, kamu sudah punya kekasih? Takutnya aku sama Alder ganggu waktu kamu," kata Chelsea.

"Tidak, Chelsea. Santai saja, aku punya banyak waktu untuk kamu saat ini. Aku belum punya kekasih asal kamu tahu," balas Paola.

"Masa tidak ada yang cocok sama kamu?" tanya Chelsea.

"Ada kalau pendekatan, tapi kekasih belum. Harus cari pelan-pelan," jawab Paola.

"Iya harus cari pelan-pelan biar dapat yang bagus. Aku aja sama Alder kenal waktu kami kuliah, tapi saat semester akhir. Jadi sudah sekitar lima tahun hubungan kami. Aku berharap semuanya berjalan lancar sampai kami menikah," kata Chelsea.

"Amin. Aku doakan yang terbaik untuk kamu," balas Paola.

"Terima kasih, Paola. Kamu sangat baik," kata Chelsea tersenyum lebar.

Paola tersenyum licik. Dia berjanji pada dirinya akan membuat Chelsea suatu saat terpuruk.

"Jangan memujiku terus, nanti aku akan melayang," balas Paola.

"Eh, mereka akhirnya kembali," kata Chelsea.

Alder bersama beberapa pegawai hotel bertepuk tangan dan menyanyikan lagu. Dia membawakan kue ulang tahun untuk kekasihnya.

"Sayang, aku aja sampai lupa hari ulang tahunku. Terima kasih," kata Chelsea.

"Sama-sama. Ayo buat harapan kamu terus tiup lilin," balas Alder.

Chelsea meniup lilin membuat semua orang bertepuk tangan. Salah satu pegawai mengambil alih kue lalu menaruhnya di meja. 

"Sayang, potong kuenya," kata Alder.

"Iya ini aku potong. Kue pertama untuk kesayangan aku," balas Chelsea.

Chelsea memberikan potongan kue pertama kepada Alder dan menyuapinya.

"Sayang, potongan kue kedua untuk siapa?" tanya Alder.

"Buat idola aku dong. Paola sang model papan atas, dia resmi jadi temanku hari ini," jawab Chelsea.

"Benarkah? Oke, berarti dia temanku juga," balas Alder membuat semua orang yang di sana ikut tertawa dengan kebahagiaan mereka.

Paola mengepalkan tangannya dengan kencang. Dia sangat benci hari ulang tahun karena semua orang tidak ada yang pernah mengingat hari kelahirannya.

"Aku mending tadi menolak permintaan Alder kalau tahu hari ini merupakan hari ulang tahun kekasihnya," gumam Paola.

"Paola, ini untuk kamu," kata Chelsea menyodorkan piring berisi kue.

"Iya terima kasih, Chelsea. Selamat ulang tahun dan semoga semua harapan kamu tercapai," balas Paola.

"Terima kasih, Paola. Kamu baik sekali," kata Chelsea.

Chelsea meminta Harry memfotokan mereka bertiga. Mereka foto bertiga bersama Alder dan ada sesi foto saat Paola dan Chelsea foto bersama juga.

"Terima kasih untuk semua orang yang membantu buat kejutan kekasih saya. Nanti tip akan diberikan oleh Harry," kata Alder.

Karyawan hotel yang diberikan tip berterima kasih pada Alder. Chelsea memeluk kekasihnya.

"Aku pamit pulang duluan ke kamar hotel aku," kata Paola.

Chelsea menatap ke arah idolanya dengan tatapan sedih. Dia belum rela ditinggalkan Paola.

"Yah, sayang banget cuma ketemu sebentar," kata Chelsea.

"Sayang, tadi kita sudah foto bersama. Kasihan Paola, dia butuh istirahat dan pasti dia memiliki banyak jadwal pemotretan. Kamu juga harus istirahat, badan kamu juga baru enakan," balas Alder lembut sambil mengecup kening kekasihnya.