"Jangan memaksakan diri. Aku memang tidak tahu apa saja yang kamu alami selama ini. Tapi, dilihat dari emosimu, sepertinya kamu hidup dalam kebohongan," kata Hanzo.
Hanabi langsung menatap sinis ke arahnya melalu cermin di hadapannya.
"Oke. Aku tidak akan bertanya atau menyinggung apa pun. Jika ingin menangis keluarkan saja. Jangan malu atau takut, karena hanya kamu yang mengerti dirimu dan hatimu. Lagipula, aku sudah pernah melihat kamu menangis, bahkan sampai ingus kamu keluar," ucapnya sambil tersenyum.
Setelah dibujuk beberapa kali untuk mengeluarkan isi hatinya, akhirnya tangis Hanabi pun pecah tak terbendung. Dia menangis sangat kencang, sampai Bibi Lung dan Miya yang berada di lantai dasar mendengar tangis kekecewaannya.
"Non Hana menangis?" gumam Bibi Lung, cemas. "Yah, wajar saja dia menangis. Kue ulang tahun buatannya hancur, Tuan Leo juga sudah jam segini belum pulang. Sepertinya Tuan Leo tidak akan pulang." Bibi Lung merasa ikut sedih.