Hanabi mendorong Hanzo dengan kasar. Dia menatap tajam ke arah meja makan itu.
Seketika jantungnya berhenti berdetak begitu melihat kue ulang tahun untuk suaminya yang susah payah dia buat dari sore hancur tak berbentuk.
Kedua mata Hanabi memerah panas saat berjalan menghampirinya. Dia melewati Hanzo begitu saja.
"Hana, maafkan aku. Aku tidak sengaja terjatuh dan menghancurkan kuenya."
Sepertinya penjelasan pun percuma. Telinganya sudah tertutup oleh besarnya rasa sesak di dada. Kue pertama buatannya hancur disaat Leo akan pulang.
Jika membuat lagi, sudah jelas tidak akan keburu.
Karena rasa sesaknya begitu besar, Hanabi menangis.
Hanzo kembali menghampirinya sambil menjelaskan dan juga menenangkannya. "Jangan menangis, Hana. Ini hanya sebuah kecelakaan."
"Kecelakaan? Kamu pikir aku percaya?!" Hanabi menatap marah. "Kamu ingin membalas perbuatanku? Apa dengan melakukan ini membuatmu puas?"
"Kamu salah paham, Hanabi! Aku tidak -"