Chapter 150 - 150

Kedua mata Kadita berapi-api. Dia langsung mengamuk. Dia marah sejadi-jadinya. Dia mencaci maki teman sekelasnya itu yang katanya ceroboh.

Hanabi dan Lilya segera menenangkannya.

"Udah, Dit. Lagian dia udah bilang gak sengaja dan udah minta maaf juga," ucap Hanabi.

Kadita tampak belum puas melampiaskan amarahnya, wajahnya sampai merah menahan kesal.

"Kenapa sih, Dit? Gak biasanya kamu semarah ini." Lilya sedikit heran. Dia ambil ponsel Kadita yang terjatuh barusan, lalu memeriksa layarnya.

"Hah!" Lilya terkejut saat melihat layar ponsel Kadita.

Kadita panik. Dia segera merampasnya.

Duh, bagaimana ini. Jangan-jangan Lilya lihat chat-an aku sama Hanzo. (Batin Kadita)

"Coba, Dit. Pinjem HP kamu." Lilya memintanya kembali.

"Em, b-buat apa?" Kadita menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"Itu ... ada notifikasi tentang berita terbaru dari Leomord. Coba deh, kamu cek."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS