"A-ah, iya, baik. Tisu basah atau kering?" John sudah mulai mendapat sedikit pencerahan, saat melihat Hanabi menempelkan bibirnya ke leher Leo.
"Beli saja keduanya."
John pun segera ke luar dari mobil tersebut, mencari minimarket terdekat.
Leo membaringkan tubuh Hanabi yang sedang menggeliat seperti cacing di atas jok mobil. Wajahnya sudah benar-benar merah. Tubuhnya meminta agar Leo melakukannya sekarang juga.
Namun, saat Leo membuka dan menekuk kedua kaki Hanabi, tidak sengaja matanya melihat ke arah leher Hanabi. Di sana ada dua tanda merah. Dan, Leo yakin, tanda merah itu bukan memar karena terbentur.
Tentu saja hal itu membuat emosinya kembali memuncak. Leo memejamkan kedua matanya erat-erat dengan rahang yang mengeras kuat. Dia sedang mencoba mengontrol emosinya, tapi sayangnya tidak bisa.
Leo tidak jadi bersikap lembut, dia segera membangunkan Hanabi dengan menyengkeram kedua lengannya secara kasar.
"Ah! Leo ... sakit!"