Chapter 139 - 139

Hanya kata itu yang bisa Hanabi ucapkan. Itu pun sangat sulit dikatakan. Bahkan dia pergi tanpa berpaling.

Karena nasibnya seperti ini, memaksa Hanabi harus menjadi orang yang kejam. Membuang orang yang begitu tulus mencintainya. Dan, menerima orang yang hanya sekedar bermain-main dengannya.

Yah, Hanabi tahu Leomord tidak punya cinta sebesar Hanzo. Dan, Hanzo tidak punya koneksi atau kekuasaan sebesar Leomord.

Hanabi masuk dengan wajah linglung ke dalam ruang VIP, di mana kedua sahabatnya ada di sana.

Kadita yang melihat raut wajah tak mengenakan itu langsung menyambutnya. "Ada apa, Hana?"

"Oh, emm ... aku ngerasa pusing aja, soalnya aku gak terbiasa sama pencahayaan redup kaya gini." Hanabi berpura-pura memijat pelipisnya.

"Lho, itu bibir kamu kenapa memar?" tanya Lilya yang begitu memperhatikannya.

Memar? Hanabi menegang dengan kedua mata membulat. Dia segera berkaca di cermin yang menempel di dinding.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS