Perkataan yang Tn.Milner layangkan mengguncang keras jiwa Petra. Semua yang ada di sana pun terkejut, mereka menoleh menatap lurus ke arah Tn.Milner. Nada bicaranya bukan terdengar sedang memberi jalan tengah, melainkan memerintah.
Namun, tampaknya hanya Bella yang puas di sini. Inilah yang dia nantikan sejak tadi. Ucapan pernikahan akhirnya diutarakan juga. Meski oleh kakeknya, bukan orang tuanya.
"Apa yang kamu katakan, Tn.Milner? Menikahinya?" kata Petra sambil tersenyum konyol.
"Aku sudah mengambil keputusan. Ini perintah!" ujar Tn.Milner dengan sorotan mata yang tajam.
"Tapi, aku ... aku .... aku tidak bisa! Aku tidak bisa menikahi Bella," ucap Petra bersikeras.
"Lalu, kamu mau bagaimana? Membiarkan cucuku begitu saja tanpa bertanggung jawab?!"