"Kakak!" panggil Sera panik.
"Ada apa?" tanya Olivia penasaran.
"Ini ... Dokter Willy, menghubungiku!" ujarnya dengan nada tinggi. Olivia buru-buru membungkam mulut Sera karena mendengar langkah kaki Pak Lim mendekat. Dia tak mau siapa pun mendengar nama Dokter Willy di mansion ini.
"Sstt!" kata Olivia dengan tatapan mengancam.
"Nona, ini sarapannya." Pak Lim meletakkan semangkuk bubur, segelas air minum serta obat Olivia di atas nakas agar mudah dijangkau.
"Terima kasih, Pak Lim," ucap Olivia sambil mengedipkan sebelah matanya, mengisyaratkan sesuatu pada Pak Lim. Pak Lim tampak mengerti, dia pun mengedipkan sebelah matanya, kemudian berlalu pergi menjalankan rencana.
"Ada apa Dokter Willy menghubungimu? Dia mendapatkan nomormu dari mana?" tanya Olivia sambil menyipitkan matanya.