Sampai pada akhirnya, Hanzo datang menghampirinya dengan rasa bersalah.
"Sedang apa malam-malam di luar? Gaunmu cukup terbuka, tidak merasa dingin, kah?"
Hanzo mengulurkan tangannya, berniat membawa Hanabi masuk ke dalam, tapi Hanabi malah beringsut menjauh dan membuang muka sendunya.
"Hana, jangan keras kepala. Kamu bisa masuk angin. Sebaiknya kembali ke dalam," bujuk Hanzo.
Hanabi menoleh sinis. "Ke dalam? Untuk apa? Mempermalukan aku lagi? Kalian paman dan keponakan belum puas kah, mengintimidasiku?"
"Hana, aku tidak .... huff." Hanzo mengontrol emosinya "Sejak kapan kamu mengenal Esmeralda?" tanya Hanzo.
Hanabi terdiam, tidak menjawab. Malah meremas tas tangan yang kini di genggamnya.
"Apa kamu cemburu melihat Paman membawanya sebagai pasangan ke acara ini?"
"Cemburu? Aku tidak berhak," kata Hanabi.
"Kamu sudah jatuh cinta padanya, bukan?"
Lagi-lagi Hanabi tidak menjawab pertanyaan Hanzo. Dia malah beranjak bangun dari duduknya.