Setelah berubah menjadi manusia, jin itu berubah lagi menjadi anjing. Dan anjing tersebut mengendus bau. seolah ia sedang mengendus bau Raden Joko. Raden Joko menjadi sangat ketakutan.
Raden Joko Lelono akhirnya bersembunyi di sebuah tenda kecil. Dimana tenda itu adalah tempat untuk membuang sampah. Raden mencium sesuatu yang sangat wangi. dicarinya sumber bau tersebut. Ternyata ia menemukan sebuah botol parfum yang wanginya sangat khas. Kebetulan botol parfum itu masih ada isinya. Dipakainya parfum tersebut ke seluruh tubuhnya. Lalu Raden melepas baju rompinya, lalu melemparkan ke sebuah rumah. Raden melakukan hal tersebut untuk mengelabui penciuman Jin yang mengejarnya.
Akhirnya jin yang berubah menjadi seekor anjing itu pergi meninggalkan Raden. Raden pun merasa lega. Tapi ia masih merasa takut Untuk keluar dari persembunyiannya. Sampai tidak terasa Raden tertidur. Ketika ia bangun. Ternyata hari sudah pagi. Raden pun keluar dari persembunyiannya. Namun pemandangan di sekitar sangat ramai. Ternyata Raden Joko tersesat di tengah kota
Berjalanlah Raden mencari jalan pulang. Sembari mencari jalan pulang, Raden melihat suasana negeri Jin sangat indah. Ketika Raden berjalan, ia melihat sebuah pasar. Akhirnya i puna mencoba masuk ke pasar tersebut. Ketika Raden berada di tengah pasar. Raden Joko mengamati aktivitas di pasar tersebut. Tidak jauh berbeda dengan negeri manusia. Di negeri Jin juga terdapat pasar seperti di dunia manusia. Hanya saja barang yang dijual sedikit berbeda dengan negeri manusia. Kalau di negeri manusia, orang kebanyakan menjual segala keperluan hidup manusia. Namun di negeri Jin kebanyakan hanya menjual makanan saja.
Ketika Raden Joko memasuki pasar, tidak ada seorang jin pun yang curiga dengannya kalau ia adalah seorang manusia. Ia merasa heran, kenapa tadi malam ketika Raden ketemu dengan seorang Jin, ia nampak marah. Akan tetapi kali ini tidak ada yang marah dan curiga sama sekali. Raden pun malah merasa bersyukur dan tenang. Diambilnya minyak wangi di dalam saku bajunya. Ia curiga, mungkin sebab minyak wangi ini para penduduk negeri Jin ini tidak tahu identitas Raden Joko. Ia pun mengoleskan lagi minyak wangi tersebut ke seluruh baju yang dipakainya.
Raden Joko pun melanjutkan perjalananya mengamati suasana pasar di negeri Jin. Ketika Raden berjalan di kerumunan jin yang sedang berkunjung di pasar. Tidak sengaja Raden Joko tertabrak seorang wanita yang membawa belanjaannya. Seketika Raden pun tersungkur. Belanjaan wanita tersebut jatuh berserakan. Raden Joko segera bangun, sementara wanita tersebut meminta maaf kepada Raden Joko. Raden menerima permintaan maaf dari wanita tersebut sambil membantu memungut belanjaan wanita itu.
" Maaf Tuan, saya tidak sengaja menabrak tuan." Kata wanita tersebut dengan rasa malu dan takut.
"tidak mengapa non, saya juga minta maaf. mungkin saya juga kurang hati-hati." Sahut Raden.
"Terimakasih tuan sudah membantu memungut belanjaan saya." Kata wanita tersebut sambil memegang belanjaan.
"Sudah, tak mengapa." sambung Raden.
"Maaf tuan, tuan bukan orang asli sini ya?" Tanya wanita itu.
"Tahu dari mana kalau saya bukan penduduk negeri ini?" jawab Raden.
"Karena saya lihat pakaian tuan nampak berbeda. Seperti pakaian seorang bangsawan dari negeri jauh." Sahut wanita tersebut.
"Oooh .. begitu ya." jawab Raden.
"Maaf tuan, sebagai permintaan Maaf saya sudilah tuan mampir sebentar ke rumah saya." Kata wanita tersebut mengajak ke rumah man Nya.
Karena Raden Joko merasa lapar, dan ia tersesat di negeri Jin. Maka ia mengambil tawaran wanita tersebut. Akhirnya mereka berdua pergi. Di tengah perjalanan mereka saling mengobrol. Wanita tersebut memperkenalkan diri. Dewi Arum namanya. Ia seorang wanita yang tinggal sendiri di sudut kota. Begitu pula Raden Joko Lelono. Ia juga memperkenalkan diri. Tidak lama berjala, sampailah mereka di rumah Dewi Arum.
Masuklah wanita tersebut kerumahnya. Dan di persilahkan pula Raden Joko masuk. Dewi Arum pun menanyai tentang asal usul Raden Joko sambil memberi suguhan.
"Maaf tuan Raden, sebenarnya Raden ini berasal dari mana?" Tanya Dewi Arum.
"Saya berasal dari negeri jauh" jawabnya.
"Lalu kenapa Raden bisa sampai ke negeri saya." Tanya Dewi Arum sekali lagi.
"Ooh.. itu ceritanya sangat panjang." Jawab Raden kedua kalinya.
"Jujur saja tuan Raden. Di rumah saya aman kok. Raden kan bukan bangsa kami. Raden kan bangsa manusia. Bagaimana Raden bisa sampai ke negeri saya?" Tanya Dewi Arum dengan tegas.
"Kenapa nona Dewi bisa tahu kalau saya manusia?" Tanya Raden dengan kaget.
"Maaf Tuan Raden. Saya juga pernah pergi berpetualang ke negeri tuan, negeri manusia. Saya berpetualang untuk belajar tentang kehidupan manusia."
Lalu Raden Joko Lelono pun menceritakan kisahnya sampai ke negeri Jin. Ia menceritakan semua tentang dirinya. Raden juga menceritakan juga kalau ia tersesat saat penasaran dengan negeri Jin. Dewi Arum pun Menceritakan tentang seluk beluk negeri Jin kepada Raden Joko.
Negeri Jin adalah alam lain dari alam manusia. Bangunannya juga sudah moderen sua. Rumah-rumah yang nampak mewah dan indah. berbeda sekali dengan rumah di negeri manusia. Selain itu, para penduduk jin juga bisa berubah menjadi wujud binatang. Mereka juga bisa menggunakan sihir. Mereka bisa terbang, bisa berpindah tempat dengan cepat. Bahkan bisa memindahkan barang dengan cepat. Para jin suka berubah bentuk seperti wujud binatang. utamanya wujud seperti ular dan anjing.
Negeri Jin, sangat asri alamnya dan terjaga dari pengerusakan lingkungan. Serta keadaan harian di negeri Jin tidak jauh berbeda dengan negeri manusia. Satu hari di negeri Jin. sama dengan satu tahun di negeri manusia. Dewi Arum juga bercerita bahwa makanan sehari-hari di masyarakat jin sangat berbeda dengan manusia. Wujudnya memang seperti makanan manusia. Namun ketika di bawa ke negeri manusia. Wujudnya berubah seperti serangga. Nah, ketika jin keluar dari negeri Jin dan membawa uang. maka uang tersebut berubah menjadi selembar daun.
Setelah selesai bercerita, Dewi Arum bertanya kepada Raden Joko. Dimana Raden Joko tinggal. Lalu Raden Joko memberi tahu kalau ia tinggal di rumah Kakek Puspa. Dewi Arum pun tahu rumah Kakek Puspa. karena kakek Puspa terkenal di negeri Jin. Akhirnya Raden diantar oleh Dewi Arum ke rumah kakek Puspa.
Sesampainya di rumah kakek Puspa Raden Joko disambut oleh kakek Puspa. Sesampainya di rumah kakek Puspa Raden Joko dan Dewi Arum disambut oleh kakek Puspa. Raden Joko pun duduk di meja tamu. Sedang Dewi Arum kembali pulang ke rumahnya. Setelah itu kakek Naga Puspa menanyai Raden Joko Lelono. Kenapa ia mengindahkan peringatan dan aturan kakek Puspa yang diberikan kepada Raden. Raden pun meminta maaf kepada kakek Puspa.
Namun tidak di sangka, tiba-tiba Nyai Puspitasari muncul dari kamarnya. dengan tatapan mata yang tajam Nyai menunjukkan raut muka yang marah dan menakutkan.
Lalu, apa yang terjadi dengan Raden Joko Lelono? bagaimana ia menghadapi kemarahan Nyai Puspitasari?