"Kaisar!!!" jerit Cia dan langsung terduduk, keringat dingin membanjiri wajahnya yang cantik. Jantungnya menderu dengan sangat cepat. Mimpi itu terasa begitu nyata sampai membuatnya terbangun.
Cia melihat jam, pukul lima sore. Sepertinya ia tertidur setelah mengantarkan Jessca pulang dan membawa Gadis kembali. Matahari berwarna oranye, menandakan malam hampir menyelimuti dunia.
Dengan cepat ia menenggak satu gelas air minum untuk menghilangkan kecemasannya.
Guk!! Guk!! Gadis menyalak seakan bertanya kenapa Cia berteriak. Cia mengelus kepala Gadis dan memeluknya. Gadis jauh lebih mampu menenangakan kecemasan Cia dari pada air tadi.
"Kenapa Boss mu belum pulang?" Cia mendengus, ia mulai kembali khawatir, Gadis menjilat pelan tangan Cia agar tenang. Anjing putih besar itu mengibaskan ekornya lalu beranjak. Ia kembali dengan menggigit tas milik Cia, mencoba memberi tahu Cia untuk menghubungi Kaisar.
