Keduanya berhenti di tepi sebuah sungai yang direstorasi. Di bagaian pinggir sungai ada taman yang bisa digunakan oleh warga sekitar untuk bermain, rekreasi murah meriah bagi rakyat. Mulai dari taman sampai lapangan basket dan track skateboard.
Kaisar membatu Felicia turun dan duduk di bangku taman. Bangku yang terbuat dari beton cor. Berundak-undak supaya banyak orang bisa duduk di sana. Namun sore itu hanya beberapa orang saja yang terlihat. Mungkin karena musim ujian kenaikan kelas, jadi semua manusia dari beragam tingkat pendidikan memilih untuk stay at home dan belajar.
"Hati-hati." Kaisar menepuk pelan bangku dari debu sebelum membantu Felicia duduk. Kaisar menyelimutkan jasnya ke pundak Felicia agar tidak terterpa oleh angin.
Semua mata memandang ke arah mereka berdua. Selain pakaian Felicia yang terbilang cukup mewah, cara Kaisar menjaga dan memanjankan istrinya sangat membuat semua pasang mata iri kepada kemesraan mereka.
