Motor sport hitam melaju kencang di jalanan ibu kota. Alfino memacu kecepatan motornya pada angka 100 km/jam, wajah Cherish terlihat bahagia dan juga bergairah. Bagaimana tidak bergairah? Sudah hampir satu bulan ia terpenjara karena ujian, dan setelah selesai ujung-ujungnya ia tetap mendekam di dalam jadwal les dan kegiatannya yang padat. Lantas siang ini, dia bisa kembali menghirup angin segar, kabur dengan Alfino.
"Kita mau ke mana, Fin?" Cherish bertanya. Motor mereka masuk ke kawasan sisi luar kota, di sepanjang garis pantai.
"Sebentar lagi juga kau akan tahu." Alfino fokus menyetir, ia bisa merasakan tangan Cherish yang menyabuk erat di pinggang ke perut. Membuat dada empuk Cherish sungguh melekat di punggungnya.
Setelah keluar dari jalan raya antar kota, Alfino membelokkan motornya pada sebuah pantai. Ia melaju masuk ke area wisata, satu setengah jam perjalanan, sudah pukul tiga sore, sebentar lagi saat yang tepat untuk melihat sunset oranye yang indah.