"Jangan pandang Kaisar sebelah mata! Dia baru saja pergi bekerja karena bossnya memanggil." Felicia melindung Kaisar.
"Cih sudah kubilang lupakan pria itu dan kembali lah ke rumah!" Rangga menaikkan suaranya. "Baiklah! Tak masalah bila kamu mengandung. Papa akan merawatmu dan menjaga bayimu! Pulanglah ke rumah dan lupakan pria itu!!"
"Eh …. Papa mau menerimaku kembali?" Cia melongo kaget.
"Benar, jadi lekas bereskan barang-barangmu dan kembali saja ke rumah. Papa akan memenuhi semua biaya hidupmu sampai bayi itu lahir. Setelah lahir bayinya jadi anak papa. Jadi adikmu. Sehingga tak akan ada yang tahu kalau kamu sudah pernah punya anak sebelumnya." Rangga mencoba meyakinkan putrinya.
"Hah?? Apa papa sudah tidak waras??"
"Sejak kapan mulutmu berani bicara sekasar itu pada papa, Cia??" Rangga naik pitam, disebut gila oleh putrinya sendiri.
