"Nggak, William! Ini sakit!" Paula screamed, trying to resist William's advance.
"William, jangan kasar!" She pleaded. Her teary eyes showed how she felt. "William, jangan! Aku hamil! Jangan kasar!"
***
William terkesiap, bangun dari tidurnya dengan terengah-engah. Peluh membasahi sekujur tubuhnya, mengalir melalui pahatan bentuk tubuhnya yang kembali berotot dengan baik—tak ada kelebihan lemak sama sekali.
Pria itu mengusap kening yang basah. Dia baru saja mimpi buruk. Mimpi yang sepertinya sangat nyata. Dia menyakiti Paula dengan memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan kondisi Paula.
Dia tak percaya bahwa dirinya bisa melakukan hal itu kepada Paula. Selama ini, walaupun mereka berdua tak saling mencintai, tetapi William selalu melakukannya dengan sepenuh hati. Tak pernah dia mengejar kesenangan sendiri seperti dalam mimpinya barusan. Dia selalu memberikan perlakuan yang baik untuk Paula, setimpal dengan yang dilakukan oleh Paula untuknya. Timbal balik yang manis.