Wanita yang dipanggil bergerak mendekat, menampakkan wajah sayu yang memesona terlihat sangat jelas bagi William. Bibir merahnya membuka perlahan dan berkata, "Will, maafkan aku yang dulu selalu menolak keinginan kamu. Aku yang tidak paham akan kebutuhan kamu."
Lea semakin mendekat dan memeluk William. Dadanya yang berisi dan membusung menempel ke William, membuat William merasa sangat tak nyaman. Naluri lelakinya muncul. Lea dapat merasakan William mengeras di bawah sana. Hal ini membuatnya merasa berhasil untuk langkah pertama.
"William, aku tahu kamu menginginkanku juga. Aku pun menginginkan kamu!" bisik Lea dengan suara serak yang menggoda.
"Jangan Lea! Aku tak ingin kita melakukannya!" William terengah-engah, berusaha mencegah Lea mendekat.